Minggu, 20 Desember 2009

Nasi Tidak Baik untuk Diet? Anda Yakin?

Ada orang yang mengatakan bahwa nasi tidak baik untuk diet. Alasannya sederhana: nasi banyak mengandung karbohidrat dan glukosa. Ada juga yang mengatakan, lebih baik makan nasi saja, karena daging banyak mengandung lemak. Yang benar yang mana?

[caption]
via Flickr[/caption]

Sebenarnya, kedua pendapat tersebut tidak salah. Kok bisa?

Nasi memang banyak mengandung karbohidrat dan glukosa. Yang perlu diperhatikan, glukosa dalam nasi paling jahat (paling banyak) dibandingkan sumber karbohidrat lainnya, misalnya kentang, roti, dan jagung.

Biar nggak gampang gemuk, jangan melulu makan nasi. Kadang-kadang diganti dengan kentang atau roti.

Sekali makan, kebutuhan karbohidrat Anda sudah cukup dipenuhi oleh 1/4 porsi nasi. Bila Anda masih makan dengan "porsi satu", coba pesan makan dengan porsi setengah lalu dibagi dua. Anda tetap mendapatkan energi penuh dari nasi, dan tidak banyak kelebihan energi yang akhirnya akan diubah menjadi lemak.

Daging memang mengandung lemak, tetapi tubuh tidak dapat menyerap lemak begitu saja. Daging mengandung protein hewani yang bersama karbohidrat, akan digunakan tubuh untuk mengubah glukosa menjadi lemak yang disimpan di bawah kulit Anda... gendut deh!

Untuk menjaga tubuh langsing, Anda tidak harus menghindari asupan daging, tapi sekedar mengatur pola makan Anda. Misalnya, makan pagi dengan nasi 1/4 + sayur, lalu siangnya daging + sayur (tanpa nasi).

Hindari juga minum apa pun selain air putih setelah makan, dan jangan minum yang dingin. Bila Anda kebelet minum yang dingin-dingin, beri jarak 2 jam setelah makan.

Nggak susah, kan? Semoga diet Anda sukses!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar