Kamis, 19 November 2009

MEMAHAMI SIFAT WANITA

Wanita itu hakikatnya adalah lembut dan lemah, laki-laki itu hakikatnya adalah kuat dan perkasa, tetapi laki-laki tanpa wanita adalah seperti pohon tak memiliki akar, akan mudah tumbang dan goyang. Wanita yang menurut ceritanya dia diambil dari tulang rusuk laki-laki, jika Tuhan ingin mempersatukan dua orang yang berlawanan sifatnya, maka itu akan jadi seimbang dan saling melengkapi. memang terkadang kita terganggu dengan sifat yang berbeda dari pasangan kita. contoh Memang terkadang wanita itu “agak cerewet” tapi itulah wanita, dan laki-laki “cenderung lebih diam”.

Wanita itu adalah penolongmu yang sepadan, bukan lawan yang sepadan seperti dalam satu kesebelasan dalam sepak bola, laki-laki cenderung menjadi penyerang, dan wanita cenderung seperti ”kiper” karena wanita akan menjadi penjaga ketika ada sesuatu yang terlewat oleh laki-laki, dan wanita akan dapat menjadi menutupi kekurangan mu.
Wanita itu ada atau ditakdirkan melengkapi apa yang tidak dimiliki oleh laki-laki, ketika laki-laki tidak memiliki Perasaan, emosi, kelemah lembutan, keluwesan, keindahan, kecantikan. dan terkadang mengurusi hal-hal yang dianggap laki-laki itu sebagai hal sepele. sehingga tanpa kita sadari pria akan lebih kuat dengan kehadiran wanita disisinya. Maka sayangilah wanita.
Laki-laki atau pria itu keras dan kuat, tetapi wanita itu tanpa kita sadari lebih kuat, meraka dapat mengurus rumah tangga, anak, keluarga, tanpa mengeluh dan dapat melayani pria dengan baik. dan wanita dapat mencairkan kekerasan laki-laki hanya dengan sebuah senyum.
Wanita tidak memerlukan laki-laki yang kuat secara fisik, tapi dia memerlukan orang yang bisa melindungi dan mengayomi sehingga merasa aman dekat berada dengannya. Jika laki-laki memikirkan perasaan wanita maka hanya memerlukan sepersekian dari harinya, tetapi jika wanita memikirkan hidupnya dia akan menyita seluruh hidupnya.
Ketika kita menemukan seseorang yang menarik hati itu bukan pilihan itulah kesempatan. bertemu dengan seseorang dalam suatu peristiwa itu bukan pilihan itulah kesempatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar