Kamis, 19 November 2009

Kemesraan yang salah tempat

Pernikahan menyebabkan hal yang haram menjadi halal. Manusia mempunyai banyak kecenderungan mengekspresikan perasaannya (pada orang lain). seperti ekspresi cinta pada pasangannya: ingin dicintai, mencintai. Ekspresi itu boleh dengan berbagai cara: berupa perhatian, kata lemah lembut, bermesra-mesraan. Bentuk bermesra-mesraan bisa dilakukan dengan selalu berdua, nyaman, romantis, manja dan dimanja, dan sebagainya.  Seperti yang diterangkan dalam QS. Ar Rum 21, artinya: “dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan di antaramu rasa kasih dan saying. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”.
Tumbuhnya rasa kasih-sayang pada satu pasangan adalah wajar pada masa pacaran, tapi sayang setelah menikah menjadi semakin kendur. Menjaga kemesraan bisa dilakukan dengan komunikasi, atau makan berdua meski sudah punya anak. Kemesraan adalah bumbu keharmonisan keluarga, Mesra adalah tergantung pandangan yang ada, misalnya dengan kata-kata dan pengorbanan yang dilakukan. Bermesraan di depan orang banyak, bagaimana menurut Islam?, jelas tidak diperkenankan. Namun pernikahan mampu merubah yang tadinya haram menjadi halal, berpegang tangan, berpelukan, berciuman menjadi halal, tetapi tetap tidak boleh dilakukan di depan umum. Bermesraan identik dengan bersentuhan fisik. Islam menyarankan bermesraan sebagai bentuk kepedulian satu dengan yang lain, menjaga kemesraan, saling perhatian, rindu, kangen dan sebagainya
Nabi mengatakan: Sesungguhnya lelaki yang memandang istrinya dan sebaliknya maka Allah akan memberikan Rahmat-Nya, jika saling memegang tangan maka akan dihapus dosanya. Mesra ditempat umum, jangan terlalu berlebihan. Asal ditempat aman dan tidak menimbulkan ekses negatif.
Hubungan suami-istri yang halal, ditampilkan kepada umum bisa menjadikan dosa, karena membuat orang menjadi terbakar syahwatnya, menjadi dosa bagi kita yang melakukannya.Namun fenomenanya sekarang, kemesraan suami istri begitu diumbar dengan tidak malu-malu lagi, berpelukan, berciuman yang kadang membuat risih orang yang berada di sekitar. fenomena tak kalah juga sering kita temui di situs jejaring yang sedang ngentrend saat ini seperti facebook dan twitter, alih- alih kata rayuan sayang, cinta dan hal-hal yang tak sepatutnya di utarakan oleh suami isteri didepan publik, apalagi di ruang maya, malah di umbar sesukanya yang kadang membuat risih orang yang membacanya.
Kemesraan suami isteri merupakan rahmat-Nya yang harus selalu dijaga oleh setiap pasangan suami isteri untuk melanggengkan bahtera rumah tangga, tetapi kemesraan juga bisa menjadi dosa dan menimbulkan fitnah bila dilakukan tidak pada tempatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar