Sabtu, 28 November 2009

Sabar atau Mengeluh

Celoteh kali ini berkenaan dengan seberapa kuat bertahan dalam kesabaran dan seberapa sering menunjukan diri dengan mengeluh dalam kehidupan secara sadar . Satu nasihat bijak didapatkan dari seorang teman ketika saya menuliskan “Ingin tunjukan kepada dunia tak hanya ada karena masa lalu tapi masih ada harapan bagi yang baru.” Nasihatnya; “sabar ya.” Sungguh menarik kata bijak tersebut sehingga menjadi sumber inspiratif untuk ditorehkan :mrgreen:
SabarKata atau kalimat yang mengandung kata sabar biasanya kita temukan disaat menghadapi kondisi atau situasi yang kurang menggembirakan. Tapi itu pun tidaklah mutlak adanya, seperti halnya saya tadi sebenarnya hanya menuliskan sebait lirik lagu yang sedang didengarkan :-D Memang sih kalau ditelaah lebih dalam lagi seberapa sering frekuensi munculnya sebagai timbal balik dari kondisi yang kurang enak (sebagai contoh; hadirnya musibah sehingga mengakibatkan kehilangan anggota keluarga, materi dan sebagainya) yang tiada lain sebagai rasa simpati antar sesama.
Rasa sabar dan keluhan terkadang sering terjadi pasa saat bersamaan. Lantas adakah perbedaan yang cukup significant antara kesabaran dan keluhan? Dan bagaimanakah kesabaran itu adanya?
Dalam hidup memang takkan lepas dari ujian yang diberikan Allah, apapun itu bentuknya. Dan dalam banyak media menyebutkan, tidak ada seorang pun yang dapat membedakan antara sabar dengan keluhan melainkan ia menemukan di antara keduanya ada jalan yang berbeda. Bersikap sabar akan mengarah pada sikap memperbaiki diri, maka Insya Allah hal itu merupakan suatu kebaikan dan terpuji sebagai akibatnya, sementara keluhan atau mengeluh akan sia-sia belaka.
Segala bentuk ujian yang Allah berikan seyogyanya disikapi dengan baik. Sebab, ujian itu adalah salah satu cara Allah untuk meningkatkan derajat keimanan insan-Nya. Dalam firman-Nya, Allah katakan : “sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu sekalian (kepada Allah) agar Kami mengetahui orang-orang yang berjuang dan orang-orang yang sabar di antara kamu sekalian.” (Qs. Muhammad :31).
Kaitannya dari hal tsb, Allah akan memberikan ganjaran yang tiada batas bagi orang-orang yang bersabar. “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (Qs. Azzumar :10).
Dan Allah telah berfirman dalam Al Qur’an mengenai kesabaran ini; “Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu itu. “(Qs. Ali Imran ayat 200).
Dari itulah kesabaran sangat perlu untuk ditanamkan dalam diri. Dimana sikap untuk bersabar telah tersirat dalam agama yang tentunya harus dimiliki oleh setiap orang yang mengaku beriman kepada-Nya dalam setiap menghadapi berbagai kondisi termasuk didalamnya musibah yang merupakan bentuk ujian dari Allah SWT.
Lantas bagaimana dengan mengeluh? Sesuai dengan kodratnya, manusia tidak ada yang sempurna, paling tidak dapat meminimalisir sampai ke titik terkecil yang berujung pada menghilangkan kebiasaan untuk mengeluh, hal itu yang mungkin perlu dilakukan. Kalau memang mengeluh itu akan sia-sia belaka, buat apa dilakukan? Semoga kita dijadikan sebagai umat-Nya yang sabar dalam kesadaran dan sadar dalam kesabaran , amin.
Wallahu’alam bishowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar