
Mungkin kesulitan terbesar mereka yang pernah punya pengalaman dikhianati adalah trauma. Trauma adalah ingatan dan kesan buruk yang sulit dilupakan akibat kejadian masa lalu. Kejadian masa lalu berupa pengkhianatan dalam berbagai bidang terutama hubungan atau peristiwa pahit karena ditinggal anak atau orang tua karena meninggal dunia, peperangan berkepanjangan, terkena bom, dsb. Biasanya trauma menyebabkan orang tidak bahagia karena merasa diikat oleh ketakutan dan ingatan yang tidak disukai. Jika anda berjalan di atas pasir, maka akan kelihatan jejak anda. Jejak ingatan lebih sulit hilang. Butuh waktu dan tekad yang besar untuk tidak lagi dikuasainya.
Bayangkanlah jika anda mengalami kecelakaan, luka menganga yang harus dijahit membuat anda ketakutan setengah mati karena bukan hanya lukanya yang mengerikan tetapi jarum jahit yang masuk ke daging anda sudah membuat anda bergidik. Rasa sakit selama penyembuhan luka meninggalkan kenangan yang tidak enak. Ada perasaan perih dan sakit sewaktu anda memandangi luka anda yang dalam proses penyembuhan. nah, setelah anda benar-benar sembuh, anda masih dapat memandangi luka anda dan merasakan sakit yang pernah anda alami selama proses penyembuhan. kadang-kadang pikiran anda ditarik kepada ingatan ketika luka masih terbuka dan jarum jahit masuk ke daging anda. Anda mengernyitkan dahi anda menahan ‘rasa sakit’ masa lalu. Itulah TRAUMA.
Tetapi anda juga dapat memandangi luka anda tetapi tidak lagi mengingat perih dan sakitnya luka tersebut diwaktu yang lalu. Anda bahkan dapat bercerita sambil menunjukkan luka anda, mengosok-gosoknya dan tersenyum. Itulah yang disebut “LEPAS dari trauma”.
Berapa lama trauma akan menggayuti pikiran anda tergantung jenis lukanya dan kejadiannya, tergantung juga pada dukungan di sekitar anda, dan terutama tergantung dari keputusan anda sendiri.
Khusus yang terakhir ini yaitu keputusan anda sendiri adalah faktor terbesar yang paling efektif menyembuhkan trauma anda. Jika anda memutuskan dengan kekuatan yang masih anda miliki untuk tidak mau dikuasai oleh pikiran dan ingatan anda, maka anda akan lebih cepat pulih. Bagaimana caranya? Anda harus mengerti seni “melepas” segala sesuatu yang anda anggap sangat penting dalam hidup anda, serta sedia menerima yang tidak sempurna dan kurang baik. Jika penyebab trauma adalah ketidak setiaan istri atau suami maka anda harus berani ‘melepas’ istri atau suami dalam pikiran anda. Bukan artinya anda harus menceraikan pasangan anda karena perselingkuhannya, tetapi betapa penting untuk mulai berpikir bahwa cepat atau lambat istri atau suami anda akan ‘terpisah’ dari anda atau ‘tidak akan ada lagi’. Paling tidak kematian adalah penyebab perpisahan anda.

Semudah itukah seseorang yang menjadi korban trauma terbebas dari traumanya? Tidak juga. Butuh waktu, tetapi jangan terlalu percaya juga dengan “harus berlama-lama dan tidak mudah” melepas trauma. Karena sekali anda mulai ‘menikmati’ trauma anda, maka terciptalah keyakinan bahwa anda harus memuaskan semua keinginan tahu anda barulah anda bisa sembuh. Itu dusta Iblis!. Dari sekian mereka yang memuaskan keinginan tahunya atas perselingkuhan suaminya, mengalami kehancuran dahsyat yang sulit dipulihkan yang kemudian berakhir dengan perceraian.
Apakah mengetahui detail dan segala sesuatu tentang ‘kejahatan’ pasangan anda akan menyembuhkan anda? Belum tentu! Akan sangat tergantung dari performa karakter dan temperamen anda. Jika anda tipe seorang yang tidak mudah melupakan, sangat memuja kesetiaan dan kesempurnaan, maka kekuatan anda sekejab akan lenyap dan anda tidak kuasa untuk bangkit lagi.
Kepercayan kepada Allah dan ketergantungan anda dalam iman kepada Tuhan harus menyisakan sesuatu yang anda tidak perlu ketahui sebab yang diutamakan adalah cepatnya anda pulih sebelum anda terjerumus pada ’sakit mental’ yang membahayakan 30 tahun kedepan usia anda. anda akan kehilangan diri anda, bahkan pasangan anda, bahkan anak-anak anda jika anda benar-benar menjadi sakit.
Trauma harus dilepaskan bukan dengan memuaskan keinginan tahu anda. Trauma hanya bisa dilepaskan dengan mengetahui secukupnya lalu menyerahkan sisanya kepada Tuhan. Sebab jika anda dapat mengampuni istri atau suami anda, maka anda akan mendapatkan kembali mereka dan anda mendapatkan hidup anda kembali.
Trauma tidak seharusnya menjadi hantu yang terus menguasai anda! Trauma tidak harus diberi makan oleh berbagai info yang menjadikannya sebagai monster yang tidak terkendali. Anda harus mengendalikannya dan mengusahakannya mati dengan cara tidak memberinya makan. Kembalikan iman anda, dan sandarkan diri anda ke tangan Tuhan yang ajaib. Sebab Ia berkuasa untuk menutupi bagian kosong yang tadinya anda ingin isi dengan keinginan tahu anda. Hanya dengan cara itulah Tuhan dapat menyembuhkan anda!
Bersandarlah pada Tuhan yang tidak berubah!
Semudah itukah seseorang yang menjadi korban trauma terbebas dari traumanya? Tidak juga. Butuh waktu, tetapi jangan terlalu percaya juga dengan “harus berlama-lama dan tidak mudah” melepas trauma. Karena sekali anda mulai ‘menikmati’ trauma anda, maka terciptalah keyakinan bahwa anda harus memuaskan semua keinginan tahu anda barulah anda bisa sembuh. Itu dusta Iblis!. Dari sekian mereka yang memuaskan keinginan tahunya atas perselingkuhan suaminya, mengalami kehancuran dahsyat yang sulit dipulihkan yang kemudian berakhir dengan perceraian.
Apakah mengetahui detail dan segala sesuatu tentang ‘kejahatan’ pasangan anda akan menyembuhkan anda? Belum tentu! Akan sangat tergantung dari performa karakter dan temperamen anda. Jika anda tipe seorang yang tidak mudah melupakan, sangat memuja kesetiaan dan kesempurnaan, maka kekuatan anda sekejab akan lenyap dan anda tidak kuasa untuk bangkit lagi.
Kepercayan kepada Allah dan ketergantungan anda dalam iman kepada Tuhan harus menyisakan sesuatu yang anda tidak perlu ketahui sebab yang diutamakan adalah cepatnya anda pulih sebelum anda terjerumus pada ’sakit mental’ yang membahayakan 30 tahun kedepan usia anda. anda akan kehilangan diri anda, bahkan pasangan anda, bahkan anak-anak anda jika anda benar-benar menjadi sakit.
Trauma harus dilepaskan bukan dengan memuaskan keinginan tahu anda. Trauma hanya bisa dilepaskan dengan mengetahui secukupnya lalu menyerahkan sisanya kepada Allah Sebab jika anda dapat mengampuni istri atau suami anda, maka anda akan mendapatkan kembali mereka dan anda mendapatkan hidup anda kembali.
Trauma tidak seharusnya menjadi hantu yang terus menguasai anda! Trauma tidak harus diberi makan oleh berbagai info yang menjadikannya sebagai monster yang tidak terkendali. Anda harus mengendalikannya dan mengusahakannya mati dengan cara tidak memberinya makan. Kembalikan iman anda, dan sandarkan diri anda ke rahmat Allah yang ajaib. Sebab Ia berkuasa untuk menutupi bagian kosong yang tadinya anda ingin isi dengan keinginan tahu anda. Hanya dengan cara itulah Allah dapat menyembuhkan anda!
Bersandarlah pada Allah yang Maha Rahman!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar